Senin, 26 September 2011
Izinkan By SLIVER.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - Izinkan By SLIVER.mp3
Izinkan By SLIVER.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - <a href="http://www.4shared.com/audio/Z6ykSzFp/Izinkan_By_SLIVER.html" target="_blank">Izinkan By SLIVER.mp3</a>
Jumat, 12 Agustus 2011
penyerahan terluputkan
pisah jua berenang menyebrang ghana
meminang hina terlanjutkan
disisi jalan memaki keramaian wanita jalang
mulai.. ini sudah dimulai..
pita kuta bali menguatkan senja panah
genah mengenal serabut
hari itu menyerbu pipa panas yang mereka sebut jihad
sketsa nyata menyekak kitab
sentuhan rohani tergenang habis diperutku
mengilhami segala cara.. hina,haram,baik,kosong,polos..
demi pinangan yang diharapkan disegala ruang lingkup gerakku untukmu...
pisah jua berenang menyebrang ghana
meminang hina terlanjutkan
disisi jalan memaki keramaian wanita jalang
mulai.. ini sudah dimulai..
pita kuta bali menguatkan senja panah
genah mengenal serabut
hari itu menyerbu pipa panas yang mereka sebut jihad
sketsa nyata menyekak kitab
sentuhan rohani tergenang habis diperutku
mengilhami segala cara.. hina,haram,baik,kosong,polos..
demi pinangan yang diharapkan disegala ruang lingkup gerakku untukmu...
enggan
Membenahi pena terbalut hina
menekan seraya tak elok menerima kekalahan
tuangkan melantang disisi kemelutnya
rekam adanya yang teranggap remeh oleh kaum hawa
menyilang tak sadar digubuk yang tertunjuk bodoh
pantang terhentak
pantang terhenyak
tetap enggan menyergap keasinganku terhadapnya..
menekan seraya tak elok menerima kekalahan
tuangkan melantang disisi kemelutnya
rekam adanya yang teranggap remeh oleh kaum hawa
menyilang tak sadar digubuk yang tertunjuk bodoh
pantang terhentak
pantang terhenyak
tetap enggan menyergap keasinganku terhadapnya..
Minggu, 12 Juni 2011
no coment
emosi
pada siapa berbicara
hanya menulis dendam yang seksama menilainya
bisu
tak percaya lagi sahabat mengurung niat tangisku
hanya setumpuk kata yang setia menggenggam semua permasalahan
entah curhat ataupun apa
aku sebut sebuah pertikaian di hamparan pohon rindang
tanpa angin,tanpa panas,bahkan tanpa air..
mulut mereka seperti merapat tapi tajam
tanpa disadari olehku ocehan mereka hanya sbuah masalah baru bagi saya
entah keluguan yang menggeluti
entah hanya kepolosan fikir belaka
yang pasti aku sedang belajar untuk tidak percaya pada siapapun..
pada siapa berbicara
hanya menulis dendam yang seksama menilainya
bisu
tak percaya lagi sahabat mengurung niat tangisku
hanya setumpuk kata yang setia menggenggam semua permasalahan
entah curhat ataupun apa
aku sebut sebuah pertikaian di hamparan pohon rindang
tanpa angin,tanpa panas,bahkan tanpa air..
mulut mereka seperti merapat tapi tajam
tanpa disadari olehku ocehan mereka hanya sbuah masalah baru bagi saya
entah keluguan yang menggeluti
entah hanya kepolosan fikir belaka
yang pasti aku sedang belajar untuk tidak percaya pada siapapun..
Rabu, 01 Juni 2011
lelah
menyerah sirna merebut guci suci sang dewi
pupus lelah terseret ikan yang kerap menangkis sgala tangis
cukup sangar pandang jihad yang jangkal
telusur terbang meneror wahana rantauan
tepat menepati medan tempur cukup membosankan
melibati ibu jari yang begitu manis di suguhkan
tak tau apa ini seperi ini dan seperti itu
berontak tekad meneguk gelas pecah yang terbit di segala sisi
terlempar rana terikat janji mati
tragis sungguh tua bangka berseteru merundingkanya
arti mengerti jauh hati tak di pahami alam fikir manusia
sebuah jeritan goa berbunyi tapi tak terdengar
meliputi semarak ramai menguak bahagia
akan tetapi tetap bibir terhenyap kering
menyepi sendiri menghibur diri memang itu yang paling terbaik dari segala yang terbaik
tak butuh balas kasih hati menyentuh segala kesakitan
belum selesai permainan dadu diatas bara air
yang begitu mudahnya tenggelam tanpa ada pemenang satupun
tanpa alasan mereka pendam angka itu
di bawah jaring semut yang terlahir tanpa kaki
rendah tangan melangkah
jauh kaki menjamah
tapi inilah amarah yang tak adil diperhitungkan
cukup naluri merapat dikedalaman pahit
berhenti yang selalu dikatakan
tapi melaju kereta malam semakin mengeram kesalahan
kembali atau tidak itu yang diungkap hati
menyulutkan niat tak lagi kembali kejalan yang sebenarnya..
lelahhhhhhhhh...
aku lelahhhhh...
tak butuh lagi kesabaran...
pupus lelah terseret ikan yang kerap menangkis sgala tangis
cukup sangar pandang jihad yang jangkal
telusur terbang meneror wahana rantauan
tepat menepati medan tempur cukup membosankan
melibati ibu jari yang begitu manis di suguhkan
tak tau apa ini seperi ini dan seperti itu
berontak tekad meneguk gelas pecah yang terbit di segala sisi
terlempar rana terikat janji mati
tragis sungguh tua bangka berseteru merundingkanya
arti mengerti jauh hati tak di pahami alam fikir manusia
sebuah jeritan goa berbunyi tapi tak terdengar
meliputi semarak ramai menguak bahagia
akan tetapi tetap bibir terhenyap kering
menyepi sendiri menghibur diri memang itu yang paling terbaik dari segala yang terbaik
tak butuh balas kasih hati menyentuh segala kesakitan
belum selesai permainan dadu diatas bara air
yang begitu mudahnya tenggelam tanpa ada pemenang satupun
tanpa alasan mereka pendam angka itu
di bawah jaring semut yang terlahir tanpa kaki
rendah tangan melangkah
jauh kaki menjamah
tapi inilah amarah yang tak adil diperhitungkan
cukup naluri merapat dikedalaman pahit
berhenti yang selalu dikatakan
tapi melaju kereta malam semakin mengeram kesalahan
kembali atau tidak itu yang diungkap hati
menyulutkan niat tak lagi kembali kejalan yang sebenarnya..
lelahhhhhhhhh...
aku lelahhhhh...
tak butuh lagi kesabaran...
Rabu, 25 Mei 2011
kisah yang tak pernah indah
sesuatu yang terkayuh di dua cermin
samar mengoyak cumbu di hela sajak
tak jarang memori ku terserang virus hama
mengunci detak jantung kian menipis adanya
yang terindah sudah membius sutra
kala surga sungai tak lagi menepis harkat
seperti jinah menyucikan buruh rutin
menyengat sengat menyulutkan obor
salurkan guna membinasa tua
tak lagi arti berkata fakta
begitu lalai membenahi sikap gravitasi
terangkum di atas tangkai demi tangkai
nuansa gurun turun begitu perlahan
merangkai rasa yang tak lagi di rasa..
kisah yang tak pernah indah
samar mengoyak cumbu di hela sajak
tak jarang memori ku terserang virus hama
mengunci detak jantung kian menipis adanya
yang terindah sudah membius sutra
kala surga sungai tak lagi menepis harkat
seperti jinah menyucikan buruh rutin
menyengat sengat menyulutkan obor
salurkan guna membinasa tua
tak lagi arti berkata fakta
begitu lalai membenahi sikap gravitasi
terangkum di atas tangkai demi tangkai
nuansa gurun turun begitu perlahan
merangkai rasa yang tak lagi di rasa..
kisah yang tak pernah indah
Senin, 23 Mei 2011
bimbim novraina: share.. index-of-mp3.com search artist >> sliver s...
bimbim novraina: share..
index-of-mp3.com
search artist >> sliver
s...: "share.. index-of-mp3.com search artist >> sliver song title >> jelita"
index-of-mp3.com
search artist >> sliver
s...: "share.. index-of-mp3.com search artist >> sliver song title >> jelita"
Kamis, 19 Mei 2011
sambut kebodohan tingkahku
tertahan hempas jerit melara bui..
tertahan detik menitik kembali juang raihku..
entah keraguan tersadar atau tak sadar
titip tuan merunduk terpencil di seluruh abu
terhindarkan bahkan menyesat
mendekatkan bahkan merangkul desah insang
demi terlahir bunuh 3 huruf
merangsang noda ranah meraup ke segala arah
salahkan tingkah mendaur jemu
jauh ujung tombak terlempar kapar di sekujur perahu plastik
terdiam dingin merengguk tajam pisau sang pemburu
jenuh,kembali jenuh titik akhir siksa rasa ini
kuharap dia ramah menyambut kebodohan tingkahku....
tertahan detik menitik kembali juang raihku..
entah keraguan tersadar atau tak sadar
titip tuan merunduk terpencil di seluruh abu
terhindarkan bahkan menyesat
mendekatkan bahkan merangkul desah insang
demi terlahir bunuh 3 huruf
merangsang noda ranah meraup ke segala arah
salahkan tingkah mendaur jemu
jauh ujung tombak terlempar kapar di sekujur perahu plastik
terdiam dingin merengguk tajam pisau sang pemburu
jenuh,kembali jenuh titik akhir siksa rasa ini
kuharap dia ramah menyambut kebodohan tingkahku....
Langganan:
Komentar (Atom)

